SUDAHKAH KITA MENGENAL YESUS SECARA PRIBADI?
1Ptr 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Mengenal seseorang belum berarti mengenal dan mengetahui secara pribadi siapa orang tersebut. Mungkin kita hanya mengenal rupa, mungkin juga hanya mengenal nama, tetapi tidak tahu siapa dia sesungguhnya. Ada begitu banyak orang hanya mengenal seseorang dari rupa dan nama, tetapi tidak tahu jati diri yang sebenarnya, dimana tinggalnya, apa pekerjaannya dan lain sebagainya. Mungkin kita mengenal nama presiden, namun kita tidak mengenal secara pribadi dengan presiden, apakah presiden seorang pemarah atau penyabar, seorang penakut atau seorang pemberani, seorang dermawan atau seorang yang kikir, dan lain sebagainya. Mengapa seseorang tidak dapat mengenal presiden secara pribadi? Karena kita tidak dekat dengannya. Ketika kita mau mendekat dengan presiden, kita dihalangi oleh Paspampres yang tidak mengijinkan kita untuk dekat dengannya. Kalau kita dekat dengan presiden dan mengenal secara pribadi serta dia juga mengenal kita, maka segala urusan kita bila diketahui dan diserahkan kepadanya, kemungkinan besar akan beres.
Demikian juga dengan Yesus, ada begitu banyak orang yang tidak mengenal nama Yesus bahkan tidak pernah mendengar nama itu sama sekali. Ada juga yang pernah mendengar dan mengenal nama itu, tetapi mereka tidak mengenalNya secara pribadi. Bahkan ada yang mengaku sebagai orang Kristen, pengikut Kristus tetapi tidak mengenal Yesus secara pribadi. Mengapa? karena ada sesuatu yang menghalangi mereka untuk mengenal Yesus secara pribadi. Firman Tuhan mengatakan di dalam Yesaya 59:1-2 bahwa yang menyebabkan kita terpisah dari Bapa dan tidak bisa mengenal Dia lebih dekat adalah dosa. Dosa yang masih menguasai hidup kita selalu berusaha menghalangi kita untuk tidak dapat mengenal Dia dengan baik. Ketika berada di gereja, mata dan pikiran kita mengawang-awang ke usaha atau harta yang ada di rumah. Harta menjadi berhala dalam hidup kita. ketika membaca firman Tuhan, tidak ada yang bisa dimengerti karena hati kita keras seperti batu dan kita berusaha memahami firman Tuhan dengan akal pikiran sendiri serta tidak meminta pertolongan Roh Kudus melalui doa sebelum melakukannya. Kalau kita mengenal Yesus secara pribadi, maka segala sesuatu akan diserahkan terlebih dahulu kepadaNya baru mengambil tindakan.
Kita harus mengenal Yesus secara pribadi, berarti kita mengetahui jatidiri Yesus sebenarnya yaitu Dia adalah Tuhan dan Juru Selamat umat manusia. Sebagai Tuhan, berarti Dialah yang menciptakan dan yang empunya seisi dunia ini, Dia yang Maha Mengetahui, Maha Hadir, Maha Kuasa, Maha Kasih, dokter diatas segala dokter dan lain sebagainya. Ketika sakit, kita mengetahui dan percaya bahwa Dia sanggup melakukan mujizat kesembuhan bagi kita sehingga menyerahkan sepenuhnya kesembuhan itu pertama kali kepadaNya. Ketika jalan terasa tertutup, kita percaya bahwa Dia sanggup membuka jalan. Ketika berbeban berat, kita percaya bahwa Dia sanggup mengangkat beban kehidupan kita, ketika ada rasa khawatir, kita percaya bahwa Dialah yang meneguhkan kita dan lain sebagainya. Namun faktanya adalah, ada begitu banyak orang tidak mengenal Yesus secara pribadi dan tidak percaya kepadaNya. Ketika sakit dan khawatir, ada begitu banyak orang tidak percaya kepada yang namaNya Yesus, tetapi sebaliknya dengan dalih berikhtiar, mereka pergi ke dukun atau para normal. Menganggap bahwa usaha ini adalah bagian manusia, dan kesembuhan adalah bagian Tuhan. Ini berarti kita belum mengenal Dia dengan baik secara pribadi. Mengenal Dia dengan baik secara pribadi, berarti kita sudah tahu kemampuanNya, mengetahui bahwa Dia tidak akan membiarkan kita sendiri, mengetahui bahwa Dia menyertai dan memelihara hidup kita, mengetahui bahwa hidup kita ada di tanganNya, sehingga kita percaya bahwa segala sesuatu ada di dalam kendali Dia. Kalau segala sesuatu ada di dalam kendali Dia, berarti segala sesuatu tindakan kita adalah dimulai dari Dia dengan doa permohonan kepadaNYa karena Dialah junjungan dan Raja kita. Baru setelah memulai segala sesuatu dari Dia, kita dituntun olehNya untuk melakukan ikhtiar atau usaha yang menjadi bagian kita. Pertanyaannya sekarang adalah : “Sudahkah kita mengenal Dia secara pribadi?”. Mari kita mulai segala sesuatu dari Dia. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Komentar
Posting Komentar